KEUTAMAAN / FADHILAH SURAT
ALFATIHAH
Orang yang
membaca Al-Fatihah akan mendapatkan balasan pahala yang besar di sisi Allah.
Terlebih lagi jika ia membacanya dengan ikhlash, dan mentadabburi maknanya.
Abu Sa’id bin
Al-Mu’allaa -radhiyallahu ‘anhu- berkata,
كُنْتُ
أُصَلِّيْ فَدَعَانِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ
أُجِبْهُ, قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّيْ كُنْتُ أُصَلِّيْ, قَالَ: أَلَمْ
يَقُلِ اللهُ: (اسْتَجِيْبُوْا لِلّهِ وَلِلرَّسُوْلِ إِذَا دَعَاكُمْ), ثُمَّ
قَالَ: أَلاَ أُعَلِّمُكَ أَعْظَمَ سُوْرَةٍ فِي الْقُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخْرُجَ
مِنَ الْمَسْجِدِ؟. فَأَخَذَ بِيَدِيْ, فَلَمَّا أَرَدْنَا أَنْ نَخْرُجَ, قُلْتُ:
يَا رَسُوْلَ اللهِ, إِنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمَنَّكَ أَعْظَمَ سُوْرَةٍ مِنْ
الْقُرْآنِ. قَالَ: (الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ), هِيَ السَّبعُ
الْمَثَانِيْ وَاْلقُرْآنُ الْعَظِيْمُ الَّذِيْ أُوْتِيْتَهُ
“Dulu aku
pernah sholat. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memanggilku. Namun aku
tak memenuhi panggilan beliau. Aku katakan, “Wahai Rasulullah, tadi aku sholat“.
Beliau bersabda, “Bukankah Allah berfirman,
“Penuhilah
seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu“. (QS. Al-Anfaal: 24).
Kemudian beliau
bersabda, “Maukah engkau kuajarkan surat yang paling agung dalam Al-Qur’an
sebelum engkau keluar dari masjid”?. Beliau pun memegang tanganku. Tatkala kami
hendak keluar, maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi Anda
bersabda, “Aku akan ajarkan kepadamu Surat yang paling agung dalam Al-Qur’an”.
Beliau bersabda, “Alhamdulillahi Robbil alamin. Dia ( Surat Al-Fatihah) adalah
tujuh ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim yang diberikan kepadaku”.
[HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (4720), Abu Dawud dalam Sunan-nya (1458), dan
An-Nasa’iy dalam Sunan-nya (913)]
Al-Imam Ibnu
At-Tiin-rahimahullah- berkata saat menjelaskan makna hadits di atas, “Maknanya,
bahwa pahalanya lebih agung (lebih besar) dibandingkan surat lainnya”.
[Lihat Fathul Bari(8/158) karya Ibnu Hajar Al-Asqolaniy]
Surat Al-Fatihah
merupakan surat terbaik, karena ia mengandung tauhid, ittiba’ (mengikuti)
Sunnah, adab berdo’a, al-wala’ wal baro’, keimanan terhadap perkara gaib, dan
lainnya.
Ibnu Jabir-radhiyallahu
‘anhu- berkata,
اِنْتَهَيْتُ
إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ إِهْرَاقَ الْمَاءَ
فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ
فَقُلْتُ: السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ
فَقُلْتُ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيَّ
فَانْطَلَقَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْشِيْ وَأَنَا
خَلْفَهُ حَتَّى دَخَلَ عَلَى رَحْلِهِ وَدَخَلْتُ أَنَا الْمَسْجِدَ فَجَلَسْتُ
كَئِيْبًا حَزِيْنًا فَخَرَجَ عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَدْ تَطَهَّرَ فَقَالَ : عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ
عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ و عَلَيْكَ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ
ثُمَّ قَالَ اَلاَ أُخْبِرُكَ يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ جَابِرٍ بِخَيْرِ سُوْرَةٍ
فِيْ الْقُرْآنِ قُلْتُ بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ: اِقْرَأْ الْحَمْدُ للهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَتَّى تَخْتِمَهَا
“Aku tiba
kepada Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , sedang beliau mengalirkan
air. Aku berkata, “Assalamu alaika, wahai Rasulullah”. Maka beliau tak menjawab
salamku (sebanyak 3 X). Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
berjalan, sedang aku berada di belakangnya sampai beliau masuk ke kemahnya, dan
aku masuk ke masjid sambil duduk dalam keadaan bersedih. Maka keluarlah Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- menemuiku, sedang beliau telah bersuci seraya
bersabda, “Alaikas salam wa rahmatullah (3 kali)”. Kemudian beliau bersabda,
“Wahai Abdullah bin Jabir, maukah kukabarkan kepadamu tentang sebaik-baik surat
di dalam Al-Qur’an”. Aku katakan, “Mau ya Rasulullah”. Beliau bersabda,
“Bacalah surat Alhamdulillahi Robbil alamin (yakni, Surat Al-Fatihah) sampai
engkau menyelesaikannya“. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (4/177). Hadits ini
di-hasan-kan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 17633)
Penentu
Sholat
Al-Fatihah
adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengerjakan sholat, baik ia imam,
makmum, atau pun munfarid (sholat sendiri). Barangsiapa yang tak membacanya,
maka sholatnya tak sah.
Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مَنْ
صَلَّى صَلاَةً لَمْ يَقْرَأْ فِيْهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ ثَلاَثًا
غَيْرُ تَمَامٍ فَقِيْلَ لِأَبِيْ هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُوْنُ وَرَاءَ اْلإِمَامِ
فَقَالَ: اِقْرَأْ بِهَا فِيْ نَفْسِكَ فَإِنِّيْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: قَسَّمْتُ الصَّلاَةَ
بَيْنِيْ وَبَيْنَ عَبْدِيْ نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِيْ مَا سَأَلَ
“Barangsiapa
yang melakukan sholat, sedang ia tak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah) di
dalamnya, maka sholatnya kurang (3X), tidak sempurna”. Abu Hurairah ditanya,
“Bagaimana kalau kami di belakang imam”. Beliau berkata, “Bacalah pada dirimu
(yakni, secara sirr/pelan), karena sungguh aku telah mendengar Rasulullah
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Allah -Ta’ala- berfirman, “Aku telah
membagi Sholat (yakni, Al-Fatihah) antara Aku dengan hamba-Ku setengah, dan
hamba-Ku akan mendapatkan sesuatu yang ia minta”. [HR. Muslim (395), Abu
Dawud (821), At-Tirmidziy (2953), An-Nasa’iy (909), dan Ibnu Majah (838)]
Abu Zakariya
An-Nawawiy-rahimahullah- berkata, “Al-Fatihah dinamai sholat, karena
sholat tak sah, kecuali bersama Al-Fatihah“. [Lihat Syarh Shohih
Muslim (2/127)]
Inilah beberapa
diantara keutamaan Al-Fatihah, kami sajikan bagi para khotib, da’i, penuntut
ilmu, dan seluruh kaum muslimin agar mereka tahu dan mengamalkan hadits-hadits
shohih ini, dan menyebarkannya, tanpa berpegang lagi dengan hadits-hadits lemah
dan palsu tentang fadhilah Al-Fatihah.
Cahaya
Untuk Ummat Islam
Satu lagi
diantara fadhilah Al-Fatihah, ia disebut dengan cahaya, karena di dalamnya
terdapat petunjuk bagi seorang muslim dalam semua urusannya. Jika kita mengkaji
Al-Fatihah secara mendalam, maka kita akan mendapat banyak faedah dan petunjuk.
Oleh karena itu, sebagian ulama’ telah menulis kitab khusus menafsirkan
Al-Fatihah dan mengeluarkan mutiara hikmahnya yang berisi pelita yang menerangi
kehidupan kita.
Ibnu Abbas
-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
بَيْنَمَا
جِبْرِيْلُ قَاعِدٌ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ
نَقِيْضًا مِنْ فَوْقِهِ فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ: هَذَا بَابٌ مِنَ السَّمَاءِ
فُتِحَ الْيَوْمَ لَمْ يُفْتَحْ قَطُّ إِلاَّ الْيَوْمَ فَنَزَلَ مِنْهُ مَلَكٌ
فَقَالَ: هَذَا مَلَكٌ نَزَلَ إِلَى اْلأَرْضِ لَمْ يَنْزِلُ قَطُّ إِلاَّ
الْيَوْمَ فَسَلَّمَ وَقَالَ: أَبْشِرْ بِنُوْرَيْنِ أُوْتِيْتَهُمَا لَمْ
يُؤْتَهُمَا نَبِيٌّ قَبْلَكَ: فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَخَوَاتِيْمَ سُوْرَةِ
الْبَقَرَةِ لَنْ تَقْرَأَ بِحَرْفٍ مِنْهُمَا إِلاَّ أُعْطِيْتَهُ
“Tatkala Jibril duduk di sisi Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , maka ia mendengarkan suara (seperti suara
pintu saat terbuka) dari atasnya. Maka ia (Jibril) mengangkat kepalanya seraya
berkata, “Ini adalah pintu di langit yang baru dibuka pada hari ini; belum
pernah terbuka sama sekali, kecuali pada hari ini”. Lalu turunlah dari pintu
itu seorang malaikat seraya Jibril berkata, “Ini adalah malaikat yang turun ke
bumi; ia sama sekali belum pernah turun, kecuali pada hari ini”. Malaikat itu pun
memberi salam seraya berkata, “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan
kepadamu; belum pernah diberikan kepada seorang nabi sebelummu, yaitu Fatihatul
Kitab, dan ayat-ayat penutup Surat Al-Baqoroh. Tidaklah engkau membaca sebuah
huruf dari keduanya, kecuali engkau akan diberi“. [HR. Muslim dalam
Shahih-nya (806), dan An-Nasa’iy (912)]
PEMAKNAAN SERTA PENGAPLIKASIANNYA DALAM KEHIDUPAN
Ayat 1: Bismillahirahmanirahim
Arti : Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Rasakan betapa besar kasih sayang Allah kepada
kita, semua nikmat yang kita rasakan itu semua karena kasih sayang Allah kepada kita. Makanya disetiap kegiatan
kita sehari-hari(kegiatan yg baik),sebaiknya kita membaca
bismillahirahmanirahim seraya meluruskan niat semua kegiatan itu kita lakukan
hanya demi Allah, contoh saya mencari nafkah karena Allah , karena menafkahi
anak dan istri juga merupakan bagian ibadah kepada Allah bukankah anak dan
istri adalah amanah yang harus dijaga dan dicukupi nahkahnya dan berdosa jika tdk melakukannya,
Saya pergi kuliah demi Allah, Allah menyukai orang yang berilmu dari pada orang
yang bodoh, makanya saya kuliah karena itu juga ibadah kepada Allah.
Apa Dampak Negatifnya Jika Segala Kegiatan Tidak
diniatkan Demi Allah ?
Contoh :Si Fulan menjadi stres dan akhirnya gila
karena toko tempat biasanya mencari nafkah habis di lalap si jago merah.
Kenapa Si Fulan Bisa stres dan Gila Ya...?
Seharusnya tidak akan begitu jika si Fulan membaca
bismillah dan meluruskan niatnya hanya demi Allah,....jika si Fulan berniat
mencari nafkah hanya demi Allah, maka jika dia dapat musibah (tokonya
kebakaran), maka dia akan mengembalikannya kembali hanya kepada Allah
(innalillahi wainnailillahirajiun, semua berasal dari Allah dan akan kembali
kepada Allah) sebagai manusia kita hanya berusaha serta berdoa.
Ayat 2 : Alhamdulillahirahmanirahim
Artinya : Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Rasakan
betapa mulianya Allah, betapa Agungnya Dia , hanya Dialah yang berhak dipuji.
Dialah Tuhan penguasa Alam semesta yang maha mulia dan Maha terpuji. Rasakan
betapa hina dan tidak berartinya kita dihadapan Dia. Lenyapkan semua
kesombongan diri dihadapaNya.
Segala Puji bagi Allah....dan hanya bagi Allah,
jadi di dalam kegiatan sehari-hari janganlah kita mengharapkan pujian dari
orang lain, karena itu termasuk ria karena sesungguhnya hanya Allah sajalah
yang pantas di puji., berbuatlah dengan
ihklas Lillahitaala tanpa mengharapkan pujian. Alhamdulillah sering kita
ucapkan jika kita mendapatkan sesuatu kebaikan maka itu merupakan bentuk syukur
kita kepada Allah, artinya kita tahu diri di depan Allah, tidak tdk sombong di
depan Allah.. Jadi jika kita mendapatkan suatu kebaikan maka ucapkan
Alhamdulillah.
Ayat
3 : Arrahmanirahim
Artinya : Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
Allah itu maha Pemurah Lagi Penyanyang...dan Allah
menyukai manusia yang pemurah serta penyanyang kepada semua mahkluk ciptaanNYA.
Jika ada pengemis yg sudah renta atau cacat datang kepada kita dan pada waktu
itu kita punya kelebihan rezki maka kita harus pemurah dan memberi sedekah
kepada si pengemis itu,..jika ada saudara yang lagi di himpit masalah keuangan,
kita sanggup utk bantu maka wajib untuk kita membantunya, Kita harus penyanyang
terhadap semua mahkluk ciptaan Allah, jangan menyakitinya tanpa alasan yg
jelas,..karena sesungguhnya sama juga kita menyakiti Allah...maka nyatalah
islam itu rahmatan lil alamin dan membawa umatnya kepada keselamatan dunia wal
akherat.
Ayat 4 : Malikiyaumiddin
Artinya : Yang Menguasai Hari Pembalasan
Bayangkan seolah olah anda berada dihapan
Allah di padang Mahsyar kelak. Dia lah penguasa tunggal dihari itu. Bagaimana
keadaan anda dihari itu? Rasakan dan hayati ayat tadabbur yang anda dengar.
Biarkan airmata anda mengalir . Menangislah dihadapan Allah pada hari ini , disaat
pintu taubat masih terbuka. Jangan sampai anda menangis kelak dihari berbangkit
ketika pintu taubat telah tertutup
Kita harus menghayati betul2 ayat ini,
mungkin nanti jika kita sempat tergoda oleh rayuan iblis maka segera ingat ayat
ini bahwa sesungguhnya Allah melihat kita dan Allah menguasai hari
pembalasan,...jika kita mengamalkan ayat ini insyaallah kita terhindar dari
perbuatan keji dan mungkar
Ayat 5 : Iyakanakbudu waiya
kanastain
Artinya : Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan
hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Sangat jelas
sekali ayat ini :hanya kepada Allah lah kita harus menyembah dan Hanya kepada
Allah lah kita minta pertolongan.
Cara
mengaplikasikan ayat ini yaitu : sekali-sekali kita jangan meyembah selain
Allah, karena itu termasuk dosa besar (misalnya menyembah berhala, menyembah
pohon, meyembah benda pusaka yg sakti dll)...Dan Hanya kepada Allah lah kita
minta pertolongan, jadi janganlah sekali-kali mintah pertolongan kepada mbah
dukun....yang sakti mandraguna ....he he he katanya.....padahal mbah dukun itu
juga mahkluk biasa dan ciptaan Allah juga,....mau dapat jodoh, mau diberi
rezeki, mau karir bagus, mau selamat dunia walakherat maka hanya kepada Allah
lah tempatnya kita bermohon ....
Ayat
6 : Ikhdinalsiratal mustaqim
Artinya
: Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus
Mohonlah padanya agar ditunjuki jalan yang
lurus. Jalan yang penuh dengan rahmat dan berkahNya.
Ketika kita menemukan jalan buntu di dalam
hidup maka kita mohon petunjuk kepada Allah untuk memberi penerangan bagi kita
misalkan :kita bingung di dalam memahami suatu ayat Allah karena disitu ada
beberapa pendapat ualama yang berbeda maka minta petunjuklah kepada Allah
mudah-mudahan allah memberikan kita petunjuk melalui jalan yang tidak kita duga
dan kita ketahui sebelumnya karena Allah itu maha mendengar juga maha
menyampaikan.
Ayat 7 yang terakhir : “(yaitu)
jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat”
Ayat ini masih
kelanjutan dari ayat 6 ,yaitu jalan mereka yang telah engkau anugerahkan nikmat
kepada mereka ...siapakah dia ...sebaik baiknya contoh yang diberikan oleh
Allah yaitu Nabi Muhammad S.A.W jadi kita harus mengikuti jalan yang sudah di
contohkan oleh Nabi Besar kita Muhammad S.A.W dan bukanlah jalan orang2 yang
dimurkai Allah karena jika mengikuti jalan mereka ini akan membawa kehancuran
dimuka bumi, dan mereka juga terlahir dari golongan kamu sendiri / agama kamu
sendiri....mudah2 an kita terhindar dari semua ini ....amin.
Hayatilah surah Alfatihah ini, amalkan dalam
kehidupan sehari hari maka atas izin Allah kamu akan diberi cahaya penerangan
di dalam hidupmu, dan berarti begitulah mendirikan sholat yang dimaksudkan oleh
Allah....lakukan sholat dan amalkan serta aplikasikan kandungan yang ada di
dalamnya ...dalam kehiduapan maka akan terhindar dari perbuatan keji dan
mungkar....
Jika itu salah
maka itu datangknya dari saya, maka tolong luruskan, jika itu kebenaran maka
itu datangnya dari Allah maka tolong lakukan,.....mudah-mudahan bermanfaat
amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar